Sunday, October 16, 2016

[WHV] Dan Perjalanan Dimulai..

Kisah petualangan di negeri kangguru dimulai dengan cerita keberangkatan dari bandara Soekarno Hatta sampai dengan bandara tujuan di kota Darwin.
Jadwal penerbangan adalah tanggal 15 Oktober 2016, dan baru disadari kemudian ternyata jamnya menunjukkan angka 15.10. Kebetulan banget ya?

Karena dulu pernah ketinggalan pesawat, maka kali ini sengaja ke bandara lebih awal. Sambil menunggu waktu boarding, saya pun duduk santai di gerai kopi franchise SB..

Tak bisa dipungkiri, saya termasuk orang yang percaya bahwa ada kekuatan di luar manusia yang mengatur jalannya kehidupan ini. Karena itu, kadang saya suka mencari pertanda atau melihat suatu kebetulan untuk mendukung diri sendiri mengatakan, "Ya, inilah takdirku.."
Terlepas dari benar atau salah, paling tidak saya menjadi lebih yakin pada apa yang sedang atau akan saya kerjakan.

Seperti contoh berikut, saat sedang berada dalam pesawat, saya iseng membaca majalah dan menemukan artikel tentang Darwin di dalamnya. Seolah ini pertanda memang sanalah tujuan yang tepat untukku..

Langsung tergiur dengan suguhan pemandangan pantainya
Lumayan juga, jadi tau beberapa spot yang bisa dikunjungi setibanya di sana.

Salah satu potret kegiatan di Mindil Beach Market
Selang beberapa jam, pesawat yang saya tumpangi transit di negara tetangga, Singapura. Rutenya agak muter2 memang, tujuannya ke arah bawah, tapi mesti transit ke bagian atas (dari sudut pandang peta secara umum).

Sengaja saya memilih penerbangan dari Jakarta yang lebih awal agar bisa berjalan2 lebih lama di Changi Airport. Saya selalu senang berkeliling di sana karena dia memiliki indoor garden terindah yang pernah saya lihat.

Sepasang merak di antara pepohonan

Tampak atas salah satu taman bertema
Contoh kebetulan lainnya adalah melihat judul majalah di salon dalam hotel transit bandara yang sesuai dengan inisial nama saya.

Adalah WP, wanita perkasa..

Terpikir bahwa taman ini mungkin lebih indah di siang hari..
Perjalanan via udara pun berlanjut di tengah malam, hingga tiba di Darwin jam 5.30 subuh.
Proses pemeriksaan imigrasi agak terkendala karena foto di paspor berbeda dengan penampakan saya saat itu. Agak menyesal juga memangkas rambut terlalu pendek. Haha..
Kemudian sekalian juga saya tunjukkan SIM dan KTP, pokoknya segala ID card yang saya punya. Bahkan sempat juga ditanya apa yang saya kerjakan di Indonesia sebelum tiba di Australia, lalu apa yang terjadi setelah SMA. Mungkin jejak saya di Indonesia sempat hilang karena saya sempat menuntut ilmu di universitas di Taiwan.
Ada beberapa orang juga yang dicurigai dan ditahan di gerbang pemeriksaan. Saya jadi orang terakhir yang keluar di sana.
Yang sial lagi, abon yang saya bawa disita karena masih terlihat bentuk sayatan dagingnya. Si petugas mengatakan apabila abon dalam bentuk lebih halus seperti bubuk, maka tidak jadi masalah.
Direlakan sajalah..

Pemandangan luar bandara Darwin
Setelah menunggu sekian waktu, akhirnya datang juga kawan yang menjemput.
Yeay, bersiap menjelang hari baru di lahan orang (asing)!!

PS. ke belakangnya mungkin akan sering terjadi percampuran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam satu artikel. Belajar sok bule gitu deh.. Ha..

cerita sebelumnya, perjuangan meraih WHV
cerita berikutnya, trip pertama di Darwin

© by WP
Drw 301016